Customer Service
Layanan
pelanggan (costumer service) yang baik bisa diungkapkan dalam satu kata, yaitu
respek. Menghormati waktu dan kepintaran pelanggan. Mengharagai keinginan
mereka untuk menentukan kemauan sendiri. Pelanggan tidak suka dengan ketidak pastian.
Mereka sebal disuruh menunggu. Namun, mereka tak mempersoalkannya bila tahu
pasti beberapa lama mereka harus menunggu dan apa alasannya.
Siapapun yang
terlibat dalam bisnis, sudah pasti mempunyai tanggung jawab terhadap kepuasan
pelanggan. Bahkan, apabila seorang top manajemen yang tidak pernah bertemu
dengan pelanggan, pelanggan akan tetap mengenal kontribusi top manajemen
melalui produk yang mereka konsumsi atau jawa yang digunakan. Kepuasan
pelanggan buknalah konsep yang baru. Di awal abad 20, sudah banyak praktisi
bisnis di seluruh dunia, memahami bahwa kepuasan pelanggan adalah hal yang
penting.
Sampai hari ini,
kepuasan pelanggan masih merupa;kan konsep yang sangat relevan. Logika
sederhana dari para pelaku bisnis adalah bahwa apabila pelanggannya puas,
pastilah akan terjadi sesuatu yang lebih baik untuk bisnis mereka di masa
mendatang. Tak perlu mereka mengerti bagaimna teori kepuasan pelanggan
diformulasikan dan tak perlu mereka tahu bahwa teori kepuasan pelanggan masih
sampai hari ini didebatkan secara serius. Kepuasan pelanggan akan mempengaruhi
kinerja keuangan setiap perusahaan.
Seorang
pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan value dari
pemasok, produsen atauu peneyedia jasa. Value ini bisa berasal dari produk,
pelayanan, sistem atau sesuatu yang bersifat emosi. Kalau pelanggan mengatakan
bahwa value adalah produk yang berkualitas, maka kepuasan terjadi kalau
pelanggan mendapatkan produk yang berkualitas. Kalau value bagi pelanggan
adalah kenyamana, maka kepuasan akan datang apabila pelayanan yang diperoleh
benar - benar nymana. Kalau value dari pelanggan adlaah harga yang murah, maka
pelanggan akan puas kepada produsen yang memberikan harga yang paling
kompetitif.
Pelanggan yang
puas adalah pelanggan yang akan berbagi kepuasan dengan produsen atau penyedia
jasa. Bahkan, pelangganyang puas, akan berbagi rasa dan pengalaman dengan
pelanggan lain. Ini akan menjadi refernsi bagi perusahaan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, baik pelanggan maupun produsen, akan sama - sama diuntungkan
apabila kepuasan terjadi. Dengan melihat hubungan ini, jelaslah bahwa kepuasan
pelanggan haruslah menjadi salah satu tujuan dari setiap perusahaan.
Kalau definisi
mengenai kepuasan terus dikupas, rasanya menjadi semakin tidak relevan bagi
praktisi. Kepuasan juga dapat didefinisikan sebagai persepsi terhadap produk
atau jasa yang telah memenuhi harapnnya. Karena itu, pelanggan tidak akan puas,
apabila pelanggan mempunyai persepsi bahwa harapnnya belum terpenuhi. Pelanggan
akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan.
Yang perlu
dicatat, kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari konsumen atau pelanggan
dalam menggunakan produk dan jasa. Oleh karena itu, setiap transaksi atau
pengalaman baru, akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Dengan
demikian, kepuasan pelanggan mempunya dimensi waktu karena hasil akumulasi.
Karena itu, siapapun yang terlibat dalam urusan kepuasan pelangga, ia telah
melibatkan diri dalam urusan jangka panjang. Upaya memuaskan pelanggan adalah
pengalaman panjang yang tidak mengenal batas akhir.
Kepuasan
pelanggan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil
perbandingan atas kinerja produk/ jasa yang diterima dibanding yang diharapkan
(Kotler, 1997)
Untuk
menentukan tingkat kepuasan, seorang pelanggan melihat dari nilai lebih dari
produk yang diberikan kepada mereka dibandingkan dengan produk lain yang pernah
diterima (perusahaan lain).
Nilai
ukur berdasarkan keandalan (reability), ketahanan (durability), dan kinerja
(performance) terhadap bentuk fisik, pelayanan karyawan dan citra produk (nama
perusahaan).
Pendekatan untuk kepuasan
pelanggan :
1.
Memperkecil
kesenjangan antara pihak manajemen dengan pelanggan
2.
Perusahaan
harus mampu membangun komitmen untuk menciptakan dan memperbaiki proses
pelayanan
3.
Member
kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan
4.
Mengembangkan
accountable, proactive dan parnertship, untuk menciptakan citra perusahaan
Costumer service skill
1.
Kemampuan
berkomunikasi
2.
Kemampuan
dalam mengumpulkan data dan informasi
3.
Kemampuan
dalam melayani (konsultasi atau pemecahan masalah)
4.
Kemampuan
menjalankan tujuan dan misi perusahaan
5.
Mempunyai
pengetahuan dan wawasan yang luas
Kepuasan
Pelanggan
"Pelanggan
adalah orang yang paling penting dalam perusahaan ini. Pelanggan tidak
bergantung kepada kita, tetapi kita yang bergantung kepadanya. Pelanggan tidak
pernah mengganggu pekerjaan kita, sebab dia adalah tujuan dari pekerjaan kita.
Kita tidak melakukan yang baik dengan melayani dia, tetapi justru pelangganlah yang
memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat melani dia. Tidak seorang pun
dapat memenangkan apabila berargumentasi dengan pelanggan, sebab pelanggan
adalah orang yang membawa kita kepada pemenuhan kebutuhnnya. Oleh karena itu,
adalah pekerjaan kita untuk dapat memperlakukan pelanggan yang menguntungkan
bagi pelanggan dan juga buat perusahaan kita".
Kepuasan!
Satu kata yang sampai hari ini merupakan inti dari keseluruhan strategi
pemasarana. Kata ini ibarat mempunyai "magic" yang sanggup
menggerakkan dan memobilisasi sumber - submer yang dimiliki perusahaan. Kata
ini, sepertinya mempunyai kekuatan gaib yang dapat mengubah pola pikir
manajemen dan mempengaruhi bagaiman seluruh karyawan berperilaku.
Pada
dasarnya, ada 2 hal fundamental yang harus disadari sestiap perusahaan dalam
menformulasikan kepuasan pelanggan, yaitu :
1. Strategi kepuasan pelanggan haruslah mulai
dengan harapan pelanggan. Secara sederhana, kepuasan akan terjadi kalau
perusahaan mampu menyediakan produk, pelayanan, harga dan aspek lain sesuai
dengan harapan atau melebihi harapan pelanggan.
2. Strategi
kepuasan pelanggan haruslah dimulai dengan memilih pelanggan yang benar. Jadi,
tidak mengherankan, apabila perusahaan sudah mati - matian melakukan perbaikan
produk atau pelayanan, ternyata problemnya adalah pemilihan pelanggan yang
tidak pas. Tidak pas karena salah dalam strategi segmentasi dan targeting.
Jadi,
strategi kepuasan pelanggan pada dasarnya, tidak bisa dilepaskan dengan
strategi segmentasi. Bukan produk atau pelayanan yang diperbaiki tetapi
pekerjaan pertama adalah pemilihan pelanggan yang diperbaiki lebih dahulu.
Harapan
Pelanggan
Harapan
adalah kunci pokok bagi setiap pelaku bisnis yang terlibat dalam kepuasan
pelanggan. Tanap mengenal harapan pelanggan sebaik - baiknya, sangatlah sulit
bagi perusahaan untuk mampu memberikan kepuasan yang optimal kepada para
pelanggannya. Pelanggan dengan harapan yang tinggi, akan jauh lebih sulit untuk
dipuaskan begitu juga sebaliknya, pelanggan dengan harapan yang rendah, akan
mudah dipuaskan.
Bagaimana agar perusahaan dapat
mengetahui harapan pelanggan ? Tidak ada cara lain, merekah harus mendengarkan
pelanggan. Perusahaan dapat mendengarkan pelanggan dengan cara yang sistematis
seperti melalui riset pasar atau dengan
cara yang relatif tidak terstruktur. Yang kedua ini dapat dilakukan saat
bertemu pelanggan di pasar atau bertemu dengan pelanggan dalam forum.
Faktor
- Faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan
Kepuasan
pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas performance produk atau jasa
dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan merasa puas apabila harapnnya
terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pelanggan terlampui.
Menurut
Handi Irawan D, MBA. Mcom menerangkan pada bukunya yang berujudul "10
Prinsip Kepuasan Pelanggan", adanya faktor - faktor pendorong kepuasan
pelanggan, antara lain :
1. Kualitas produk
Pelanggan akan puas kalau setelah membeli
dan menggunakan produk tersebut, ternyata kualitas produknya baik. Kualitas
produk ini adalah dimensi yang global dan paling tidak ada 6 elemen dari
kualitas produk, yaitu performance,
durability, feature, reliability, consistency, dan design.
2. Harga
Kualitas produk dan harga seringkali
tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing dalam hal kepuasan pelanggan.
3. Service Quality
Service Quality sangat bergantung pada
tiga hal, yaitu sistem, teknologi, dan manusia. Faktro manusia ini memegang
kontribusi sekitar 70%.
4. Emotional Factor
Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol
sukse, bagian dari kelompok orang penting dan sebagainya adalah contoh - contoh
emotional value yang mendasari kepuasan pelanggan.
5. Kemudahan
Pelanggan akan semakin puas apabila
relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.