Tuesday 19 February 2013

Grafik Barber Johnson

Posted by Unknown at Tuesday, February 19, 2013
 
Grafik Barber Johnson - Daerah Efisiensi - Statistik Rumah Sakit-
Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang juga mengedepankan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Rumah sakit dapat diibaratkan sebagai sebuah perusahaan. Untuk itu, Rumah sakit juga memerlukan sebuah manajemen yang baik sehingga kegiatan pelayanan dapat berjalan dengan baik. Dalam hal tersebut rumah sakit memerlukan beberapa indikator untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang dimiliki. Pada tulisanku kali ini kita akan membahas mengenai Grafik Barber Johnson .

Grafik Barber Johnson merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit. Grafik barber Johnson sendiri diperoleh dari hasil perhitungan beberapa data statistic rumah sakit. Dan dalam hal ini, tentu saja medical recorder memegang peran penting. Beberapa data statistic tersebut antara lain:

BOR – berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh RS digunakan oleh masyarakat dan seberapa jauh masyarakat menggunakan pelayanan rawat inap. BOR ini akan sangat penting dalam pengambilan keputusan perencanaan rumah sakit.
BOR, AvLOS, TOI, dan BTO – merupakan indikator yang digunakan untuk menilai efisiensi pengelolaan RS. Selain itu merupakan dasar dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan sebab ketidakefisiensian untuk perbaikan selajutnya. Untuk menilai efisiensi dibutuhkan keempat data tersebut, atau dengan kata lain bukan hanya salah satu data yang digunakan untuk menilai efisiensi.

Rumus BOR, AvLOS, TOI, dan BTO sudah dibahas di tulisan sebelumnya.

Function of Barber Johnson chart antara lain:
Untuk perbandingan efisiensi dalam kurun waktu tertentuMemonitor terhadap standar/target yang telah ditentukan
Perbandingan efisiensi antar ruang
Mengecek kesesuaian laporan
Grafik BOR makin dekat dengan sumbu Y maka BOR semakin tinggi
Grafik BTO mendekati titik sumbu maka pasien keluar makin tinggi
Apabila TOI tetap, AvLOS berkurang, BOR akan turun
Batasan nilai efisien
BOR – 75%-85%
TOI – 1-3 hari
AvLOS – 3-12 hari
BTO >30
Apabila titik temu antara BOR, AvLOS, TOI dan BTO berada di luar daerah efisiensi maka system kurang efisien.
Untuk kesempatan kali ini, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai bagaimana menggambarkan daerah batas-batas efisiensi pada diagram kartesius secara manual dan konsepsi perhitunganya. Berikut ini penjelasannya.
Pembuatan Garis BOR 75% dilakukan dengan mencari angka Avlos dan TOI nya. Pencarian dilakukan dengan persamaan-persamaan berikut:
Kita Umpamakan
A adalah TT tersedia
O adalah Rata TT terisi dan
D adalah jumlah pasien keluar
TOI = T
AvLOS = L

BOR 75% maka rata-rata penggunaan tempat tidur (TT) adalah sebesar
= 75/100 = 3/4 A
Sehingga L= (O x 365/D)
L= 3/4 A x (365/D)
Sedangkan
T=(A - O) x (365 /D)
T =(A-(3/4)A) x (365/D)
T = ¼ A x (365/D)
Dari hal ini perlu kita ingat bahwa L=T, sehingga
L:T = ¾ A x (365/D) : ¼ A x (365/D)
L:T = ¾ : ¼
L:T = 3:1
Sehingga angka L adalah 3 dan T adalah 1. Angka ini dimasukkan dalam diagram kartesius dimana x adalah L atau sebesar 1 sedangkan y adalah T atau sebesar 3. Titik tersebut dapat ditarik garis lurus dari titik potong sumbu x dan y ke tak terhingga yang merupakan Garis BOR 75%
Perpotongan antara BOR 75% dengan batas-batas TOI ( 1hingga 3 hari) dan AvLOS (1 hingga 12 hari) membentuk daerah efisiensi (efficiency area) diatas. Daerah efisiensi tersebut merupakan pedoman untuk melihat efisensi pengelolaan RS nantinya.
Apabila titik perpotongan antara BOR dan BTO berada diluar area tersebut maka dikatakan kurang efisien.
Untuk pembuatan garis BTO dan pembahasan kasus-kasus akan dibahas dalam tulisan berikutnya.TUnggu ya!!

0 comments:

Post a Comment

 

@TiyaRahayu's Blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos